Tim Poomsae Taekwondo Indonesia Raih Perunggu di Kejuaraan Dunia

Tim Beregu Putra (Maulana, Muhamad Fazza dan Abdul Wahyu) : peringkat 3 : Medali Perenggu

Tim Nasional taekwondo Indonesia yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menuai prestasi. Tim poomsae Indonesia yang berlaga di ajang internasional Kejuaraan Dunia Poomsae, 9th WTF World Taekwondo Poomsae Championship 2014, berhasil merebut medali perunggu untuk klas beregu putra.

Pada kejuaraan yang diselenggarakan di Aguascalentes, Meksiko pada tanggal 30 Oktober – 2 November 2014 ini, Team beregu Poomsae putra yang terdiri dari atlet Maulana, Muhamad Fazza, Abdul Wahyu di final di kalahkan team dari USA dengan score tipis. 8,23 Vs 8,25 utk USA.

Mengomentari hal tersebut, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Zulfikar Tanjung menyatakan cukup puas dengan hasil yang diperoleh oleh tim yang mendapat dukungan penuh dari Bank BRI ini.

“Secara umum, hasil perjuangan anak anak tidak mengecewakan. Pada setiap kejuaraan dunia poomsae kita masih tetap berhasil meraih medali. Tidak ada kata gagal, karena mereka telah berupaya maksimal menunjukan kemampuan terbaiknya,” ungkapnya.

Dikatakannya, perolehan tunggal medali ini justru semakin memacu semangat PBTI dan taekwondoin nasional untuk terus memacu prestasi mereka pada kejuaraan klas dunia. Pengalaman dan mental bertanding mereka semakin terasah.

Selain itu, lanjut Zulkifli, pelaksanaan program yang tidak lepas dari dukungan pihak Bank BRI ini, merupakan program pembinaan prestasi taekwondo Indonesia secara berkelanjutan.

“PBTI tidak akan menyia-nyiakan dukungan Bank BRI yang selama ini telah memiliki komitmen untuk terus mendukung perkembangan taekwondo Indonesia dalam mewujudkan target berprestasi pada kejuaraan klas dunia,” katanya.

Ditambahkan Zulkifli, PBTI akan melakukan evaluasi menyeluruh atas hasil yang diraih oleh tim Indonesia itu. Hal ini dilakukan untuk semakin meningkatkan potensi dan kemampuan atlet agar terus siap untuk berprestasi di ajang kejuaraan internasional.

“Kami akan meng-upadate secara berkelanjutan peta kekuatan tim negara lain, dan menjadikannya sebagai bahan acuan dalam program rekrutmen atlet dan pelatihan di pelatnas. Dengan demikian trend persaingan tajam antar negara kami upayakan untuk dapat disiasati,” pungkasnya.

Sementara itu, Manajer Tim Indonesia Rahmi Kurnia melalui sambungan telepon internasional menyatakan, persaingan dalam kejuaraan resmi World Taekwondo Federation (WTF) ini berlangsung sangat ketat, hal ini ditunjukan dengan selisih perolehan nilai antar tim dalam final sangat tipis.

“Pertarungan antar tim sangat ketat, anak-anak sudah menunjukan kemampuan terbaiknya. Peta kekuatan tim lawan semakin merata. Hal ini akan menjadi input yang sangat berarti bagi kami untuk meningkatkan kemampuan para atlet,” ujar Rahmi.

Dikatakannya, kemampuan atlet Indonesia pada dasarnya tidak kalah dengan atlet negara lain, terbukti taekwondoin Maulana Haidir yang turun pada klas individual putra mampu menembus babak final.

Namun ia harus mengakui keunggulan lawannya, atlet tuan rumah yang mengalahkannya dengan skor tipis 8,18 vs 8,27 dan mengkandaskan harapannya untuk meraih medali. Pada klas ini medali emas diraih oleh atlet Korea Selatan, medali perak jatuh pada atlet Meksiko, dan perunggu dibawa pulang oleh atlet Jerman dan Ekuador.

Atlet Indonesia lainya Defia rosmaniar dan Abdulrahman yang turun pada klas free style di final harus puas menempati posisi ke lima dengan perolehan skor 7,28. Pada klas ini Vietnam berhasil meraih medali emas, medali perak direbut oleh Filipina dan medali perunggu jatuh pada Rusia dan USA.

Dijelaskan Rahmi, pada kejuaraan dunia poomsae di Meksiko, WTF memberlakukan peraturan baru, yakni pertandingan Poomsae 1 lawan 1. Secara teknis, pada babak awal plementary seperti biasa di ambil rangkingnya sampai pada top 8. Kemudian di-drawing ulang dan selanjutnya bertanding dengan sistem gugur 1 vs 1 seperti bagan di pertandingan kyorugi.

“Pada babak final, dalam satu arena 2 Atlit langsung bertanding. Wasit akan menentukan siapa yang menang dan kalah, yang menang akan maju ke babak selanjutnya yang kalah gugur,” papar Rahmi.

Tinggalkan komentar